TAUTOMERI
Bagi kebanyakan senyawa, semua
molekul mempunyai struktur yang sama,apakah struktur tersebut dapat memuaskan
atau tidak dinyatakan dengan struktur Lewis.Tetapi ada juga senyawa lain yang
ada dalam satu campuran dari dua atau lebih senyawa yang secara struktural
berbeda, dan campuran berada dalam kesetimbangan yang cepat. Jika fenomena ini
(disebut tautomeri) ada maka ada
pergeseran bolak-balik yang cepat antara molekul-molekul yang kesetimbangan tersebut.
Di dalam peristiwa ini ada proton yang
berpindah dari satu atom dalam satu molekul ke atom yang lain menjadi molekul
lain.
Reaksi
perubahannya disebut Tautomerisasi yang merupakan
isomer-isomer yang berbeda satu dengan lainnya hanya pada posisi ikatan rangkap
dan sebuah atom hidrogen yang berhubungan,Karena atom hidrogen berada dalam
posisi yang berlainan, kedua bentuk tautomerik ini bukanlah struktur resonansi,
melainkan dua struktur berlainan yang berada dalam kesetimbangan (harus diingat
bahwa struktur-struktur resonansi berbeda hanya dalam hal posisi elektron).Berikut
ini mekanisme umum Tautomer :
Tautomerisasi
terjadi secara spontan. berubahnya struktur
berarti pula berubahnya sifat senyawa tersebut.
Yang dapat menyebabkan tautomer adalah : ikatan hidrogen, keelektronegatifan, pH, Pasangan elektron bebas,resonansi pada aromatik,
pelarut.
perubahan pH dapat mempengaruhi bentuk keto enol. Akan
tetapi pH tidak selalu menjadi
faktor terjadinya tautomerisasi.
·
Tautomeri keto-enol
Bentuk tautomeri yang paling umum
adalah tautomeri antara senyawa karbonil yang mengandung hidrogen-α dengan bentuk
enolnya.
Di dalam hal yang sederhana (R” =
H, alkil, OR, dst), kesetimbangan terletak di sebelah kiri. Alasan untuk itu
dapat diuji melalui energi ikat. Bentuk keto berbeda dari bentuk enol dalam hal
pemilikan ikatan C-H, C-C, dan C=O, di mana enol mempunyai ikatan C=C, C-O, dan
O-H. Jumlah energi ikat untuk deret tiga ikatan yang pertama di atas adalah 360
kkal/mol dan untuk deret yang kedua adalah 345 kkal/mol. Bentuk keto lebih
stabil sekitar 15 kkal/mol. Jika R mengandung ikatan rangkap yang dapat berkonjugasi
dengan ikatan rangkap enol, jumlah enol menjadi besar dan bahkan bisa menjadi
dominan. Ester mempunyai enol yang lebih banyak daripada keton. Di dalam molekul
seperti asetoasetat, enol juga distabilkan oleh ikatan hidrogen internal, yang mana
ikatan ini tidak tersedia dalam bentuk keto:
Sering kali jika kandungan enolnya
tinggi maka kedua bentuk dapat diisolasi. Bentuk keto ester asetoasetat murni
meleleh pada -39oC sedangkan bentuk enolnya adalah cairan dengan
titik leleh -78oC. masing-masing dapat disimpan selama beberapa hari
jika katalisator seperti asam atau basa benar-benar telah dikeluarkan. Bahkan
enol paling sederhana yakni vinil alkohol CH2=CHOH telah dibuat dalam fase gas
pada suhu kamar, dan enol ini mempunyai waktu paruh sekitar 30 menit.
Keberadaan enol sangat dipengaruhi
oleh pelarut, konsentrasi, dan suhu. Ester asetoasetat mempunyai kandungan enol
0,4% dalam air dan 19,8% dalam toluena. Dalam hal ini, air mengurangi
konsentrasi enol melalui pembentukan ikatan hidrogen dengan karbonil sehingga
gugus tersebut kurang bersedia membentuk ikatan hidrogen internal.
Jika ada basa kuat, kedua bentuk
enol dan keto dapat kehilangan proton. Anion yang dihasilkan keduanya adalah
sama. Oleh karena 19 dan 20 hanya berbeda dalam hal penempatan
elektron maka keduanya bukanlah tautomer, tapi bentuk kanonik. Struktur ion
enolat yang sebenarnya adalah hibrida dari 19 dan 20, meskipun 20
lebih banyak berkontribusi karena di dalam bentuk ini muatan negatif ada
pada atom yang lebih elektronegatif.
Reprotonasi terhadap ion enolat
dapat terjadi pada karbon menghasilkan keton atau terjadi pada oksigen
menghasilkan enol.keton selalu benda dalam kesetimbangan dengan bentuk enolnya
pada kondisi yang sesuai (hampir semua kondisi).
Perubahan bolak-balik keto-enol
dapat dikatalisis oleh asam atau basa, dan proses terjadi secara bertahap
ataupun bersamaan.
Dengan
katalis basa :
Dengan katalis asam :
Proses transfer proton secara bersamaan :
Posisi kesetimbangan
tergantung pada struktur senyawa dan pada kondisi
(solvent,temperatur,konsentrasi,dan lain-lain).
Perlu diketahui
bahwa bentuk enol dari suatusenyawa adalah molekul – molekul yang berbeda (jangan
dikacaukan dengan bentuk resonansi yang kadang keberadaannya tidak nyata). Bentuk
keto dan enol disebut tautomer satu sama lainnya.dan perubahannya dari satu
bentuk ke bentuk yang lainnya disebut tautomeri.Tautomer-tautomer dengan mudah
dan cepat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain pada kondisi basa. Beberapa contoh
senyawa aldehida dan keton yang ada dalam kesetimbangan bentuk keto enolnya
sebagai berikut :
·
Tautomeri pergeseran
proton yang lain
Di dalam semua hal, anion hasil
dari pelepasan sebuah proton dari masing-masing tautomer adalah sama karena
resonansi. Beberapa contoh adalah:
1. Tautomeri fenol-keto.
Bagi fenol yang paling sederhana,
di dalam setimbangan ini terletak pada sisi fenol karena hanya pada sisi ini
terdapat kearomatikan. Bagi fenol sendiri, tidak ada fakta untuk keberadaan
bentuk keto. Meskipun demikian, bentuk keto menjadi penting dan mungkin dominan
apabila: (1) adanya gugus tertentu, seperti gugus OH kedua atau gugus N=O, (2)
dalam sistem aromatik yang dipadukan, dan (3) di dalam sistem heterosiklik.
Bagi kebanyakan senyawa heterosiklik dalam fase cair atau dalam larutan, bentuk
keto adalah bentuk yang lebih stabil; meskipun di dalam fase uap, posisi kesetimbangan
menjadi berbalik. Sebagai contoh, di dalam kesetimbangan antara 4- pidone 21
dengan 4-hidroksipiridin 22, hanya bentuk 21 yang terdeteksi
jika dalam larutan etanol, sedangkan 22 dominan dalam fase uap.
2. Tautomeri
nitroso-oksim.
Letak kesetimbangan ini jauh ke
kanan; dan sebagai aturan, senyawa nitroso stabil hanya jika ada ikatan
hidrogen-α.
3. Senyawa nitro alifatik
berada dalam kesetimbangan dengan bentuk aci.
Bentuk nitro jauh lebih stabil
daripada bentuk aci, hal ini sangat bertentangan dengan tautomeri nitroso-oksim
karena tidak disangsikan lagi bentuk nitro mempunyai resonansi yang tidak
ditemukan dalam tautomeri nitroso.
4. Tautomeri imina-enamina.
Enamina secara normal stabil hanya
jika tidak ada hidrogen pada nitrogen (R2C=CR-NR2). Kalau
tidak demikian maka bentuk imina yang dominan.
Referensi :
Firdaus.2009.kimia organik fisik 1.Makassar: UNHAS.
Taylor,P.J.,
G.V.D. Zwan, and L.Antonov.2014.Tautomerism:
Introduction, History, and Recent Developments in Experimental and Theoretical
Methods. Weinheim : Wiley-VCH Verlag GmbH & Co. KgaA.
Terima kasih atas materinya min
BalasHapusIya,sama-sama terima kasih telah berkunjung ke blog saya,dan jangan bosan,berkunjung akan ada beberap posting materi lagi
Hapusterimakasih,materinya sangat membantu
BalasHapusIya,sama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya
HapusTerima kasih atas materinya yang sangat bermanfaat sekali, saya ingin bertanya bagaimana pengaruhnya resonansi terhadap tautomer ?
BalasHapusterima kasih atas pertanyaan anda,baiklah saya akan mencoba menjawab,menurut saya pengaruh resonansi terhadap tautomer ada,misalnya dalam suatu senyawa aromatik fenol,dalam pembentukan tautomernya terjadi resonansi maka tentu resonansi tersebut akan mempengaruhi kesetimbangan dalam pembentukan tautomer,yang mana resonansi tersebut akan lebih mendorong terjadi pembentukan ke tautomer enol atau ke tautomer keto tergantung pada kesetimbangan yang terbentuk pada senyawa tersebut,namun resonansi yang terjadi akan sama pada masing-masing tautomer karena adanya resonansi akibat pelepasan proton akan menghasilkan anion yang sama pada masing-masing tautomer,jadi dapat disimpulkan resonansi mampu mempengaruhi tautomer dari segi kestabilan pembentukan kesetimbangan ke arah dominan tautomer enol atau ke ketonya yang bergantung pada senyawanya tersebut,dimana pada fenol lebih dominan dalam tautomer enol dibanding keto berbeda dengan kebanyakan aldehid dan keton lainnya,hal itu karena dalam pembentukan tautomernya,senyawa fenol adanya stabilisasi resonansi dari cincin aromatiknya lebih tinggi dibandingakan selisih energi yang menguntungkan bentuk keto dibandingkan bentuk enol.maka itu senyawa fenol lebih dominan membentuk tautomer enol,dimana bila dalam tautomer keto aromatisitas fenol akan hilang artinya fenol tidak lebih stabil dalam ketonya.nah dari itu dapat dilihat bahwa resonansi bisa mempengaruhi stabilitas senyawa tersebut dalam pembentukan tautomernya.sekian jawaban dari saya semoga bisa menjawab pertanyaan anda,terima kasih.
HapusTerima kasih atas materinya yang sangat bermanfaat sekali, saya ingin bertanya bagaimana pengaruhnya resonansi terhadap tautomer ?
BalasHapusterima kasih atas pertanyaan anda,baiklah saya akan mencoba menjawab,menurut saya pengaruh resonansi terhadap tautomer ada,misalnya dalam suatu senyawa aromatik fenol,dalam pembentukan tautomernya terjadi resonansi maka tentu resonansi tersebut akan mempengaruhi kesetimbangan dalam pembentukan tautomer,yang mana resonansi tersebut akan lebih mendorong terjadi pembentukan ke tautomer enol atau ke tautomer keto tergantung pada kesetimbangan yang terbentuk pada senyawa tersebut,namun resonansi yang terjadi akan sama pada masing-masing tautomer karena adanya resonansi akibat pelepasan proton akan menghasilkan anion yang sama pada masing-masing tautomer,jadi dapat disimpulkan resonansi mampu mempengaruhi tautomer dari segi kestabilan pembentukan kesetimbangan ke arah dominan tautomer enol atau ke ketonya yang bergantung pada senyawanya tersebut,dimana pada fenol lebih dominan dalam tautomer enol dibanding keto berbeda dengan kebanyakan aldehid dan keton lainnya,hal itu karena dalam pembentukan tautomernya,senyawa fenol adanya stabilisasi resonansi dari cincin aromatiknya lebih tinggi dibandingakan selisih energi yang menguntungkan bentuk keto dibandingkan bentuk enol.maka itu senyawa fenol lebih dominan membentuk tautomer enol,dimana bila dalam tautomer keto aromatisitas fenol akan hilang artinya fenol tidak lebih stabil dalam ketonya.nah dari itu dapat dilihat bahwa resonansi bisa mempengaruhi stabilitas senyawa tersebut dalam pembentukan tautomernya.sekian jawaban dari saya semoga bisa menjawab pertanyaan anda,terima kasih.
HapusBagus, Liza.
BalasHapusTolong buat aku paham, gimana pH mempengaruhi tautomer.
terima kasih atas pertanyaannya,baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda,pH disini mempengaruhi tautomer karena pH merupakan suatu derajat keasaaman dimana akan melepaskan H+ untuk asam dan OH- untuk basa,dimana sebenarnya pengaruh dari adanya pH pada tautomer ini adalah adanya H+ dan OH- tersebut mampu mengkatalis pembentukan tautomer yaitu pada proses pembentukan tautomer,bila suatu senyawa diberikan suatu larutan ataupun dibuat keadaan larutannya menjadi pH asam maupun basa,maka basa ataupun asam tersebut akan mengkatalis pembentukan tautomer yaitu basa,akan memdeprotonasi dan membuat terbentuknya anion yang terdelokalisasi (misalnya enolat) dan terjadi protonasi pada posisi yang berbeda pada anion,sedangkan asama akan memprotonasi,dan membuat terbentuknya kation terdelokalisasi dan mengalami deprotonasi pada sebelah posisi yang berbeda pada anion.jadi adanya pH mampu mempengaruhi pembentukan tautomer dari segi katalismenya baik dengan basa maupun asam yang biasanya basa dan asam ini diberikan dalam pembentukan enolisasi/ tautomer enol yang juga dapat berubah menjadi tautomer keto dalam kesetimbangannya sesuai senyawa dan keadaan yang ada,sekian jawaban dari saya,saya harap mampu menjawab pertanyaan anda,terima kasih
HapusTrimakasih atas pemaparan materinya yang sangat bermanfaat
BalasHapusIya sama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya
Hapusterimakasih atas materinya sangat membantu
BalasHapusIya,sama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya
HapusTerima kasih atas materinya... ditunggu postingan selanjutnya yaa
BalasHapusTerima kasih kembali telah berkunjung ke blog saya
HapusTerima kasih materinya sangat bermanfaat :)
BalasHapusTerima kasih kembali,telah berkunjung ke blog saya
Hapusterima kasih sangat bermanfaat
BalasHapusIya sama-sama terima kasih telah berkunjung ke blog saya
HapusTerimma kasih ulasan yang sangat bermanfaat .
BalasHapusIya sama-sama terima kasih telah berkunjung ke blog saya
HapusTerimakasih penjelasannya sangat bermanfaat :)
BalasHapussama-sama,terima kasih atas kunjungannya
Hapus