bunga

bunga

Senin, 05 Desember 2016

KIMIA ORGANIK FISIK : GAYA VAN DER WAALS

Gaya Van der Waals
Gaya ini merupakan gaya antarmolekul yang sangat lemah yaitu gaya tarik-menarik antara atom atau molekul, dimana gaya ini relatif jauh lebih lemah dibandingkan gaya yang timbul karena ikatan valensi dan besarnya gaya ini ialah 10-7 kali jarak antara atom-atom atau molekul-molekul. Gaya Van der Waals muncul pada awal abad XX, dikemukakan oleh Johannes Diderik Van der Waals. Gaya ini dibagi menjadi dua, yaitu gaya London dan gaya tarik dipol.
Ada tiga hal yang menyebabkan gaya ini :
  1. Interaksi dikutub - kutub, yaitu tarikan elektrostatistik di antara dua molekul dengan moment dikutub permanen.
  2. Interaksi dikutub imbasan, artinya dikutub timbul karena adanya polarisasi oleh molekul tetangga.
  3. Gaya dispersi yang timbul karena dikutub kecil dan bersifat sekejap dalam atom.

a. Gaya London

Gaya London ditemukan oleh fisikawan Jerman yang bernama Fritz London pada tahun 1928.Gaya London (gaya dispersi) merupakan gaya tarik- menarik antarmolekul nonpolar akibat adanya dipol terimbas yang ditimbulkan oleh perpindahan elektron dari satu orbital ke orbital yang lain membentuk dipol sesaat. Gaya London mengakibatkan molekul non-polar bersifat agak polar.


Jenis gaya tarik yang sangat lemah ini umumnya terjadi di antara molekul-molekul kovalen nonpolar, seperti N2, H2, atau CH4. Gaya tarik ini dihasilkan oleh menyurut dan mengalirnya orbital-orbital elektron sehingga memberikan pemisahan muatan yang sangat lemah dan sangat singkat di sekitar ikatan. Gaya London meningkat seiring bertambahnya jumlah elektron. Gaya London juga meningkat seiring bertambahnya massa molar zat, sebab molekul yang memiliki massa molar besar cenderung memiliki lebih banyak elektron. Adanya percabangan pada molekul akan menurunkan kekuatan gaya London, sebab adanya percabangan akan memperkecil area kontak antarmolekul. Titik didih senyawa sebanding sekaligus mencerminkan kekuatan gaya London.

b. Gaya Tarik Dipol

Molekul-molekul polar cenderung menyusun diri dengan cara saling mendekati kutub positif dari suatu molekul dengan kutub negatif molekul yang lain. Gaya tarik-menarik ini disebut gaya tarik dipol. Semakin besar momen dipol yang dimiliki suatu senyawa, semakin besar gaya tarik dipol yang dihasilkan. Gaya ini lebih kuat daripada gaya London. Oleh karena itu, molekul yang mengalami gaya tarik dipol memiliki titik didih dan titik leleh yang lebih tinggi daripada molekul yang mengalami gaya London (Mr hampir sama).
Ada 3 jenis gaya tarik dipol sebagai berikut.
1.   Interaksi Dipol Terimbas (Dipol Terinduksi)
Gaya antarmolekul ini terjadi saat molekul polar mengirnbas (menginduksi) molekul nonpolar. Sebagai contoh, molekul air (H2O) yang bersifat polar dapat menginduksi molekul oksigen (O2) yang bersifat nonpolar. Dipol terimbas inilah yang mengakibatkan gas oksigen larut dalam air.
2.   Interaksi lon-Dipol
Gaya antarmolekul ini terjadi saat ion (kation maupun anion) berinteraksi dentjan molekul polar. Kekuatan interaksi ini bergantung pada muatan dan ukuran ion serta kepolaran dan ukuran molekul polar. Kation memiliki interaksi yang lebih kuat dengan molekul polar dibandingkan anion. Salah satu contoh interaksi ini adalah hidrasi senyawa NaCl dalam air (proses ion-ion dikelilingi oleh molekul air).
3.   Interaksi Dipol-Dipol
Gaya antarmolekul ini terjadi jika ujung positif dari salah satu molekul dipol ditarik ke ujung negatif dari dipol molekul lainnya. Gaya ini lebih kuat dari gaya London, tetapi tetap sangat lemah. Interaksi ini terjadi pada senyawa kovalen polar, seperti HCI dan HBr.
Fakta Yang Menunjukkan Adanya Gaya Van der Waals
Banyak bukti menunjukkan bahwa ada gaya tarik antara molekul,contohnya Cl2.
Cl           Cl . .  . . . . . . Cl           Cl
            Gaya van der  waals
Gaya ini disebut gaya van der waals dan sangat lemah dibandingkan ikatan ion dan kovalen.Dalam molekul Cl2 terdapat ikatan kovalen dengan energi ikatan 240 kj/mol,dan antara molekul Clterdapat gaya van der waals sebesar 21 kj/mol.
Gaya van der waals dapat terjadi antara partikel yang sama atau berbeda . Gaya ini terjadi karena adanya sifat kepolaran partikel tersebut. Makin kecil kepolaran makin kecil pula gaya van der waals-nya.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi kekuatan Ikatan Van Der Waals
Gaya London ini dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
     1.Jumlah elektron dalam atom atau molekul
Makin besar ukuran atom atau molekul, makin besar jumlah elektron sehingga makin jauh pula elektron terluar dari inti dan makin mudah awan elektron terpolarisasi, serta makin besar gaya dispersi.
    2.Bentuk molekul
Molekul yang memanjang/tidak bulat, lebih mudah menjadi dipole dibandingkan dengan molekul yang bulat sehingga gaya disperse londonnya akan semakin besar.
Ikatan Van der Waals juga ditemukan pada polymer dan plastik. Senyawa ini dibangun oleh satu rantai molekul yang memiliki atom karbon, berikatan secara kovalen dengan berbagai atom seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom lainnya. Interaksi dari setiap untaian rantai merupakan ikatan Van der Waals. Hal ini diketahui dari pengamatan terhadap polietilen, polietilen memiliki pola yang sama dengan gas mulia, etilen berbentuk bentuk gas menjadi cairan dan mengkristal atau memadat sesuai dengan pertambahan jumlah atom atau rantai molekulnya. Dispersi muatan terjadi dari sebuah molekul etilen, C2H4, yang menyebabkan terjadinya dipol temporer serta terjadi interaksi Van der Waals. Dalam kasus ini molekul H2C=CH2, selanjutnya melepaskan satu pasangan elektronnya dan terjadi ikatan yang membentuk rantai panjang atau polietilen. Pembentukan rantai yang panjang dari molekul sederhana dikenal dengan istilah polimerisasi.
  3. Kepolaran molekul
Karena Ikatan Van Der Waals muncul akibat adanya kepolaran, maka semakin kecil kepolaran molekulnya maka gaya Van Der Waalsnya juga akan makin kecil.
  4. Titik didih gas mulia adalah
helium

-269°C
neon

-246°C
argon

-186°C
kripton

-152°C
xenon

-108°C
radon

-62°C

Semua unsur tersebut berada pada molekul monoatomik.Alasan yang mendasari bahwa titik didih meningkat sejalan dengan menurunnya posisi unsur pada golongan adalah kenaikan jumlah elektron, dan juga tentunya jari-jari atom. Lebih banyak elektron yang dimiliki, dan lebih menjauh sejauh mungkin, yang paling besar memungkinkan dipol sementara terbesar dan karena itu gaya dispersi paling besar. Karena dipol sementara lebih besar, molekul xenon lebih melekat (stickier) dibandingkan dengan molekul neon. Molekul neon akan berpisah satu sama lain pada temperatur yang lebih rendah dibandingkan molekul xenon – karena itu neon memiliki titik didih yang lebih rendah. 
catatan :
gaya van der waals ini dapat diaplikasikan dalam sintesis senyawa kimia,dalam proses isolasi dan lain-lain,karena gaya van der waals ini membicarakan interaksi antarmolekul yang bila dipelajari dengan baik akan memudahkan kerja ataupun bila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari akan menjadi sangat esensial bagi kehidupan.

Referensi :



57 komentar :

  1. Terimakasih atas ilmunya, sangat bermanfaat kakak

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya :)

      Hapus
  2. Trimakasih atas materinyaa yang sangat bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sama-sama terima kasih telah berkunjung ke blog saya

      Hapus
  3. Terima kasih ulasan yang sangat bermanfaat .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sama-sama terima kasih telah berkunjung ke blog saya

      Hapus
  4. Balasan
    1. Iya sama-sama terima kasih telah berkunjung ke blog saya

      Hapus
  5. Terima kasih atas pemaparannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sama-sama terima kasih telah berkunjung ke blog saya

      Hapus
  6. terima kasih tambahan ilmunya min :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sama-sama terima kasih telah berkunjung ke blog saya

      Hapus
  7. Terimakasih, materinya sangat bermanfaat:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sama-sama terima kasih telah berkunjung ke blog saya

      Hapus
  8. Terima kasih atas materinya, sangat bermanfaat 😃

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sama-sama,sering-sering berkunjung ke blog saya ya

      Hapus
  9. Terimakasih materinya sangat lengkap

    BalasHapus
  10. Terimakasih, pemaparan atas materinya jelas dan materinya sangat bermanfaat untuk pembelajaran :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama,Terima kasih kembali telah berkunjung ke blog saya

      Hapus
  11. Terimakasih, pemaparan atas materinya jelas dan materinya sangat bermanfaat untuk pembelajaran :)

    BalasHapus
  12. Terima kasih atas materinya sangat bermanfaat :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya

      Hapus
  13. Balasan
    1. Sama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya

      Hapus
  14. Terima kasih atas pemaparan materinya... cukup jelas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya

      Hapus
  15. terimakasih atas materinya sangat menarik dan membantu sebagai bahan referensi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama,terima masih telah berkunjung ke blog saya

      Hapus
  16. Nice post.. Sangat bermanfaat dan Kelihatannya semua yg saya ingin tanyakan sdah dijawab.. Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama,terima kasih telah berkunjung,jangan bosan berkunjung ya untuk postingan selanjutnya

      Hapus
  17. Materinya bagus, sangat bermanfaat. Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya

      Hapus
  18. Trimakasih atas materiny sangat bermanfaat,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya

      Hapus
  19. Terima kasih atas infonya, sangat bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas kunjungannya semoga postingan saya dapat membantu anda

      Hapus
  20. Terimakasih materi nyaa, bermanfaat,

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya

      Hapus
  21. Terima kasih atas materinya yang sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya

      Hapus
  22. Terima kasih atas materinya yang sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya

      Hapus
  23. terimakasih atas materinya, sangat menarik dan bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya

      Hapus
  24. terima kasih atas materi yang telah saudari paparkan pada penjelasan di atas, sangat menarik dan bermanfaat sekali:) semangat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya ini,semoga yang saya posting membantu anda

      Hapus
  25. Terimakasih, penjalasannya sangat membantu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya,semoga memberikan manfaat

      Hapus
  26. Terima kasih, Liza.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih kembali telah berkunjung ke blog saya

      Hapus
  27. Terimakasih materinya ya..Maaf, Apakah Gaya London dan Di pol sesaat dapat terjadi bersamaan ya? Temksh

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas pertanyaan anda,saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda,menurut saya gaya london dan dipol sesaat dapat terjadi secara bersamaan karena gaya london dapat terjadi karena adanya dipol terimbas yang ditimbulkan oleh perpindahan elektron dari satu orbital ke orbital yang lain membentuk dipol sesaat,nah maka itu dimungkinkan dalam terjadinya gaya london terjadi pula dipol sesaat sehingga keduanya dimungkinkan terjadi secara bersamaan,sekian jawaban dari saya terima kasih,bila ada kesalah dan kekurangan saya mohon maaf

      Hapus
  28. Terimakasih atas pemaparannya, sangat bermanfaat..
    kalau boleh izinkan saya utk bertanya, apakah pengaruh probabilitas ini ke reaksi kimia ya? Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih mohon utk dijelaskan ya.

    BalasHapus