Gaya
Van der Waals
Gaya
ini merupakan gaya antarmolekul yang sangat lemah yaitu gaya tarik-menarik antara atom atau molekul,
dimana gaya ini relatif jauh lebih lemah dibandingkan gaya yang timbul karena
ikatan valensi dan besarnya gaya ini ialah 10-7 kali jarak antara
atom-atom atau molekul-molekul. Gaya Van der Waals muncul
pada awal abad XX, dikemukakan oleh Johannes Diderik Van der Waals. Gaya
ini dibagi menjadi dua, yaitu gaya London dan gaya tarik dipol.
Ada tiga hal yang menyebabkan gaya ini :
- Interaksi dikutub - kutub, yaitu tarikan elektrostatistik di antara dua molekul dengan moment dikutub permanen.
- Interaksi dikutub imbasan, artinya dikutub timbul karena adanya polarisasi oleh molekul tetangga.
- Gaya dispersi yang timbul karena dikutub kecil dan bersifat sekejap dalam atom.
a. Gaya London
Gaya
London ditemukan oleh fisikawan Jerman yang bernama Fritz London pada tahun
1928.Gaya London (gaya dispersi) merupakan gaya tarik- menarik antarmolekul
nonpolar akibat adanya dipol terimbas yang ditimbulkan oleh perpindahan elektron
dari satu orbital ke orbital yang lain membentuk dipol sesaat. Gaya London
mengakibatkan molekul non-polar bersifat agak polar.
Jenis gaya tarik yang sangat
lemah ini umumnya terjadi di antara molekul-molekul kovalen nonpolar, seperti N2,
H2, atau CH4. Gaya tarik ini dihasilkan oleh menyurut dan
mengalirnya orbital-orbital elektron sehingga memberikan pemisahan muatan yang
sangat lemah dan sangat singkat di sekitar ikatan. Gaya London meningkat
seiring bertambahnya jumlah elektron. Gaya London juga meningkat seiring bertambahnya
massa molar zat, sebab molekul yang memiliki massa molar besar cenderung
memiliki lebih banyak elektron. Adanya percabangan pada molekul akan menurunkan
kekuatan gaya London, sebab adanya percabangan akan memperkecil area kontak
antarmolekul. Titik didih senyawa sebanding sekaligus mencerminkan kekuatan
gaya London.
b. Gaya Tarik Dipol
Molekul-molekul polar cenderung
menyusun diri dengan cara saling mendekati kutub positif dari suatu molekul
dengan kutub negatif molekul yang lain. Gaya tarik-menarik ini disebut gaya
tarik dipol. Semakin besar momen dipol yang dimiliki suatu senyawa, semakin
besar gaya tarik dipol yang dihasilkan. Gaya ini lebih kuat daripada gaya
London. Oleh karena itu, molekul yang mengalami gaya tarik dipol memiliki titik
didih dan titik leleh yang lebih tinggi daripada molekul yang mengalami gaya
London (Mr hampir sama).
Ada 3 jenis gaya tarik dipol sebagai
berikut.
1. Interaksi Dipol
Terimbas (Dipol Terinduksi)
Gaya antarmolekul ini
terjadi saat molekul polar mengirnbas (menginduksi) molekul nonpolar. Sebagai
contoh, molekul air (H2O) yang bersifat polar dapat menginduksi
molekul oksigen (O2) yang bersifat nonpolar. Dipol terimbas inilah
yang mengakibatkan gas oksigen larut dalam air.
2. Interaksi lon-Dipol
Gaya antarmolekul ini
terjadi saat ion (kation maupun anion) berinteraksi dentjan molekul polar.
Kekuatan interaksi ini bergantung pada muatan dan ukuran ion serta kepolaran
dan ukuran molekul polar. Kation memiliki interaksi yang lebih kuat dengan
molekul polar dibandingkan anion. Salah satu contoh interaksi ini adalah
hidrasi senyawa NaCl dalam air (proses ion-ion dikelilingi oleh molekul air).
3. Interaksi Dipol-Dipol
Gaya antarmolekul ini
terjadi jika ujung positif dari salah satu molekul dipol ditarik ke ujung
negatif dari dipol molekul lainnya. Gaya ini lebih kuat dari gaya London,
tetapi tetap sangat lemah. Interaksi ini terjadi pada senyawa kovalen polar,
seperti HCI dan HBr.
Fakta Yang Menunjukkan Adanya Gaya Van
der Waals
Banyak bukti menunjukkan bahwa ada gaya tarik
antara molekul,contohnya Cl2.
Cl
Cl . . . . . . . . Cl
Cl
Gaya van der waals
Gaya ini disebut gaya van der waals dan
sangat lemah dibandingkan ikatan ion dan kovalen.Dalam molekul Cl2 terdapat
ikatan kovalen dengan energi ikatan 240 kj/mol,dan
antara molekul Cl2 terdapat gaya van der waals sebesar 21
kj/mol.
Gaya van der waals dapat terjadi antara
partikel yang sama atau berbeda . Gaya ini terjadi karena adanya sifat kepolaran
partikel tersebut. Makin kecil kepolaran makin kecil pula
gaya van der waals-nya.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi kekuatan Ikatan
Van Der Waals
Gaya London ini
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
1.Jumlah elektron dalam atom atau molekul
Makin
besar ukuran atom atau molekul, makin besar jumlah elektron sehingga makin jauh
pula elektron terluar dari inti dan makin mudah awan elektron terpolarisasi,
serta makin besar gaya dispersi.
2.Bentuk molekul
Molekul
yang memanjang/tidak bulat, lebih mudah menjadi dipole dibandingkan dengan
molekul yang bulat sehingga gaya disperse londonnya akan semakin besar.
Ikatan Van der Waals
juga ditemukan pada polymer dan plastik. Senyawa ini dibangun oleh satu rantai
molekul yang memiliki atom karbon, berikatan secara kovalen dengan berbagai
atom seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, dan atom lainnya. Interaksi dari
setiap untaian rantai merupakan ikatan Van der Waals. Hal ini diketahui dari
pengamatan terhadap polietilen, polietilen memiliki pola yang sama dengan gas
mulia, etilen berbentuk bentuk gas menjadi cairan dan mengkristal atau memadat
sesuai dengan pertambahan jumlah atom atau rantai molekulnya. Dispersi muatan
terjadi dari sebuah molekul etilen, C2H4, yang menyebabkan terjadinya dipol
temporer serta terjadi interaksi Van der Waals. Dalam kasus ini molekul H2C=CH2,
selanjutnya melepaskan satu pasangan elektronnya dan terjadi ikatan yang
membentuk rantai panjang atau polietilen. Pembentukan rantai yang panjang dari
molekul sederhana dikenal dengan istilah polimerisasi.
3. Kepolaran molekul
Karena
Ikatan Van Der Waals muncul akibat adanya kepolaran, maka semakin kecil
kepolaran molekulnya maka gaya Van Der Waalsnya juga akan makin kecil.
4. Titik didih gas mulia adalah
helium
|
-269°C
|
|
neon
|
-246°C
|
|
argon
|
-186°C
|
|
kripton
|
-152°C
|
|
xenon
|
-108°C
|
|
radon
|
-62°C
|
Semua
unsur tersebut berada pada molekul monoatomik.Alasan yang mendasari bahwa titik
didih meningkat sejalan dengan menurunnya posisi unsur pada golongan adalah
kenaikan jumlah elektron, dan juga tentunya jari-jari atom. Lebih banyak
elektron yang dimiliki, dan lebih menjauh sejauh mungkin, yang paling besar
memungkinkan dipol sementara terbesar dan karena itu gaya dispersi paling
besar. Karena dipol sementara lebih besar, molekul xenon lebih melekat (stickier)
dibandingkan dengan molekul neon. Molekul neon akan berpisah satu sama lain
pada temperatur yang lebih rendah dibandingkan molekul xenon – karena itu neon
memiliki titik didih yang lebih rendah.
catatan :
gaya van der waals ini dapat diaplikasikan dalam sintesis senyawa kimia,dalam proses isolasi dan lain-lain,karena gaya van der waals ini membicarakan interaksi antarmolekul yang bila dipelajari dengan baik akan memudahkan kerja ataupun bila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari akan menjadi sangat esensial bagi kehidupan.
catatan :
gaya van der waals ini dapat diaplikasikan dalam sintesis senyawa kimia,dalam proses isolasi dan lain-lain,karena gaya van der waals ini membicarakan interaksi antarmolekul yang bila dipelajari dengan baik akan memudahkan kerja ataupun bila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari akan menjadi sangat esensial bagi kehidupan.
Referensi :
http://www.pelajaransekolahonline.com/2016/31/penjelasan-gaya-van-der-waals-dan-ikatan-hydrogen.html
Terimakasih atas ilmunya, sangat bermanfaat kakak
BalasHapusiya sama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya :)
HapusTrimakasih atas materinyaa yang sangat bermanfaat
BalasHapusIya sama-sama terima kasih telah berkunjung ke blog saya
HapusTerima kasih ulasan yang sangat bermanfaat .
BalasHapusIya sama-sama terima kasih telah berkunjung ke blog saya
HapusTerima kasih atas materinya😊
BalasHapusIya sama-sama terima kasih telah berkunjung ke blog saya
HapusTerima kasih atas pemaparannya
BalasHapusIya sama-sama terima kasih telah berkunjung ke blog saya
Hapusterima kasih tambahan ilmunya min :)
BalasHapusIya sama-sama terima kasih telah berkunjung ke blog saya
HapusTerimakasih, materinya sangat bermanfaat:)
BalasHapusIya sama-sama terima kasih telah berkunjung ke blog saya
HapusTerima kasih atas materinya, sangat bermanfaat 😃
BalasHapusIya sama-sama,sering-sering berkunjung ke blog saya ya
Hapusterimakasih atas materinya
BalasHapusIya sama-sama terima kasih kembali
HapusTerimakasih materinya sangat lengkap
BalasHapusIya sama-sama,terima kasih telah berkunjung
HapusTerimakasih, pemaparan atas materinya jelas dan materinya sangat bermanfaat untuk pembelajaran :)
BalasHapusSama-sama,Terima kasih kembali telah berkunjung ke blog saya
HapusTerimakasih, pemaparan atas materinya jelas dan materinya sangat bermanfaat untuk pembelajaran :)
BalasHapussama-sama,terima kasih atas kunjungannya
HapusTerima kasih atas materinya sangat bermanfaat :)
BalasHapusSama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya
HapusTerimakasih sangat bermanfaat
BalasHapusSama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya
HapusTerima kasih atas pemaparan materinya... cukup jelas
BalasHapusSama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya
Hapusterimakasih atas materinya sangat menarik dan membantu sebagai bahan referensi..
BalasHapusSama-sama,terima masih telah berkunjung ke blog saya
HapusNice post.. Sangat bermanfaat dan Kelihatannya semua yg saya ingin tanyakan sdah dijawab.. Terima kasih
BalasHapusSama-sama,terima kasih telah berkunjung,jangan bosan berkunjung ya untuk postingan selanjutnya
HapusMaterinya bagus, sangat bermanfaat. Terimakasih
BalasHapusSama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya
HapusTrimakasih atas materiny sangat bermanfaat,,,
BalasHapusIya sama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya
HapusTerima kasih atas infonya, sangat bermanfaat
BalasHapusterima kasih atas kunjungannya semoga postingan saya dapat membantu anda
HapusTerimakasih materi nyaa, bermanfaat,
BalasHapussama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya
HapusTerima kasih atas materinya yang sangat bermanfaat sekali
BalasHapussama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya
HapusTerima kasih atas materinya yang sangat bermanfaat sekali
BalasHapussama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya
Hapusterimakasih atas materinya, sangat menarik dan bermanfaat
BalasHapussama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya
Hapusterima kasih atas materi yang telah saudari paparkan pada penjelasan di atas, sangat menarik dan bermanfaat sekali:) semangat.
BalasHapussama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya ini,semoga yang saya posting membantu anda
HapusTerimakasih, penjalasannya sangat membantu :)
BalasHapussama-sama,terima kasih telah berkunjung ke blog saya,semoga memberikan manfaat
HapusTerima kasih, Liza.
BalasHapusterima kasih kembali telah berkunjung ke blog saya
HapusTerimakasih materinya ya..Maaf, Apakah Gaya London dan Di pol sesaat dapat terjadi bersamaan ya? Temksh
BalasHapusterima kasih atas pertanyaan anda,saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda,menurut saya gaya london dan dipol sesaat dapat terjadi secara bersamaan karena gaya london dapat terjadi karena adanya dipol terimbas yang ditimbulkan oleh perpindahan elektron dari satu orbital ke orbital yang lain membentuk dipol sesaat,nah maka itu dimungkinkan dalam terjadinya gaya london terjadi pula dipol sesaat sehingga keduanya dimungkinkan terjadi secara bersamaan,sekian jawaban dari saya terima kasih,bila ada kesalah dan kekurangan saya mohon maaf
HapusTerimakasih atas pemaparannya, sangat bermanfaat..
BalasHapuskalau boleh izinkan saya utk bertanya, apakah pengaruh probabilitas ini ke reaksi kimia ya? Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih mohon utk dijelaskan ya.